“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:19-20)
Sebelum Yesus meninggalkan dunia ini, Dia memberikan sebuah perintah terakhir yang biasa kita sebut dengan amanat agung yaitu untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Yesus tidak memberikan perintah kepada kita untuk menyelamatkan manusia sebab keselamatan merupakan karya anugerah Allah bukan bagian kita. Bagian kita adalah untuk mengubah hidup orang lain atau memuridkan mereka sampai mereka sepenuhnya menyerah kepada Allah. Dan Tuhan berjanji bila kita melakukan amanat-Nya ini maka Dia akan menyertai kita senantiasa sampai ke akhir zaman.
Oswald Chambers berkata “Satu kehidupan yang sepenuhnya diabdikan kepada Allah lebih berharga daripada seratus kehidupan yang hanya dibangkitkan oleh Roh-Nya”. John Wesley pernah berkata “Berikan kepadaku sepuluh orang yang sepenuhnya menyerahkan hidupnya kepada Tuhan maka aku akan dapat mengubah dunia”. Yang sangat menyedihkan kebanyakan gereja saat ini lebih mementingkan pertumbuhan jemaatnya secara kuantitas dibanding kualitas. Bahkan tidak sedikit yang sangat bangga bila jumlah jemaat gerejanya bertumbuh lebih cepat dibanding gereja yang lain. Bukan berarti pertumbuhan secara kuantitas tidak penting tetapi itu harus diimbangi oleh pertumbuhan secara kualitas.
Terjunnya para rohaniawan ke dalam kancah politik sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kegagalan gereja dalam memuridkan jemaatnya untuk menjadi serupa dengan Kristus. Jika saja gereja menjalankan fungsinya dengan benar untuk memuridkan jemaatnya menjadi serupa dengan Kristus maka orang-orang Kristen yang memiliki panggilan untuk menjadi berkat dalam dunia politik akan dibangkitkan. Fungsi seorang bapa adalah untuk menggembalakan anak-anaknya dan memuridkan mereka agar mereka mengenali panggilan hidupnya, bukannya mengambil fungsi dari anak-anak mereka yang memiliki panggilan dalam dunia politik. Oleh karena itu, jangan heran kita tidak melihat para rohaniawan yang sekarang terpilih menjadi wakil rakyat dapat efektif untuk menjadi terang di sana sebab itu memang bukan panggilan hidup mereka. Lagipula bagaimana mereka bisa efektif jika mereka tidak pernah dilatih dan dididik dalam dunia itu?
Tuhan telah menaruh kerinduan di hati saya untuk melihat satu hari Indonesia akan mengalami sebuah transformasi dalam segala bidang sehingga menjadi sebuah bangsa besar yang akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Tetapi saya percaya hal itu tidak akan pernah terjadi bila gereja tidak menjalankan perintah Kristus untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Hanya orang-orang Kristen yang memiliki kualitas seorang murid yang dapat menjadi berkat dan membawa perubahan bagi bangsa ini. Saya rindu satu hari nanti melihat orang-orang Kristen yang memiliki karakter Kristus bisa menjadi berkat di dunia bisnis dan politik. Saya rindu satu hari nanti melihat Yusuf-Yusuf dan Daniel-Daniel dibangkitkan di bangsa ini. Semoga satu hari nanti kerinduan saya ini bisa menjadi kenyataan!
No comments:
Post a Comment