Setelah Yesus memberitakan Injil kepada orang banyak yang berkumpul ini, maka malam pun tiba. Murid-murid pun meminta agar Yesus menyuruh orang banyak ini pergi untuk mencari makanan ke kampung- kampung yang terdekat. Ini merupakan suatu cara yang mudah daripada murid-murid harus membuat panitia untuk konsumsi. Apalagi makanan yang tersedia itu hanya untuk murid-murid dan Yesus. Tapi Yesus tidak mau murid-murid hanya melemparkan tanggung jawab itu. Yesus mau supaya murid-murid mengambil bagian, sehingga orang banyak dapat makan. Lalu, Yesus menggunakan apa yang ada pada mereka dan melipatgandakannya melalui doa dan ucapan syukur. Tindakan ini, membawa kelebihan berkat untuk murid-murid dan Yesus.
Seringkali dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, kita melihat ada banyak kebutuhan di ladang-ladang misi. Pelayanan misi yang ada di depan mata dapat kita dukung. Kita juga melihat banyak penderitaan terjadi di mana-mana karena bencana alam, sakit-penyakit, dan lain-lain. Melalui televisi, setiap hari, kita menyaksikan keadaan dunia yang membutuhkan uluran tangan kita. Tetapi, seringkali kita menjadi seperti murid-murid Yesus, yang berpikir mereka dapat menolong diri mereka sendiri, atau berpikir bahwa banyak orang lain yang dapat menolong. Atau kita berpikir, "Ya, sudah ada gereja, dan bahan-bahan misi yang dapat menolong." Tetapi Yesus tidak ingin hal itu terjadi, karena kita tidak melakukan apa yang sebenarnya dapat kita lakukan. Tetapi, Tuhan Yesus akan menolong kita untuk melakukannya kalau kita memulai dengan apa yang ada.
Marilah kita melibatkan diri kita, bukan hanya dengan perkataan tetapi juga perbuatan. Paling sedikit, marilah kita melakukan apa yang dapat kita lakukan bagi Tuhan Yesus demi jiwa-jiwa yang terhilang, menderita, dan ladang-ladang misi yang membutuhkan uluran tangan kita.
No comments:
Post a Comment