Identifying Your Calling

calling, panggilan iman, panggilan untuk bermisi, god is good
Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 17:16 

"Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala." 

Dalam renungan kemarin saya sudah menyampaikan topik mengenai panggilan yang tentu saja berbeda antar orang per-orang. Seperti yang sudah saya janjikan, hari ini saya akan melanjutkan lebih jauh mengenai perihal panggilan ini. Terutama bagi yang belum mengetahui atau menemukan panggilannya, bagaimana cara mengetahui apa yang menjadi panggilan dan bagaimana kita harus menyikapinya? 

Ada banyak cara untuk bisa mengenali apa yang menjadi panggilan kita, misalnya dengan memperhatikan talenta apa yang diberikan Tuhan sejak semula dan kemana minat dan bakat kita sesungguhnya mengarah. Untuk kali ini, ada sesuatu yang menarik yang berkenaan akan hal ini yang diambil dari kisah Paulus di Atena dalam Kisah Para Rasul 17:16-34. Pada saat itu Paulus tengah menunggu Silas dan Timotius di Atena dan menyaksikan betapa kota itu ternyata dipenuhi patung berhala. Saya menganjurkan anda untuk terlebih dahulu membaca perikopnya secara lengkap sebelum melanjutkan kepada beberapa poin di bawah. Apa isi poin-poin berikut adalah mengenai mengenali panggilan dan menyikapinya, yang didasarkan kepada perikop tersebut. 

1. Rasa sedih atau gelisah ketika mengalami atau menyaksikan sesuatu 


Ayat pertama yang mengawali perikop ini ditulis sebagai berikut: "Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala." (Kisah Para Rasul 17:16). Perhatikan bagaimana reaksi Paulus ketika melihat sesuatu yang bersinggungan dengan panggilannya. Dalam ayat ini dikatakan bahwa Paulus merasakan rasa sedih yang mendalam. Dalam bahasa Inggrisnya disebut "his spirit was grieved and roused to anger." 

Seperti inilah rasa yang akan muncul ketika panggilan kita tersentuh. Ada rasa sakit, sedih dan kasih yang bersinggungan satu sama lain dalam perasaan kita. Paulus punya panggilan sebagai rasul sehingga banyaknya berhala dan pemujanya di Atena membuatnya merasakan sedih dan kesal. Anda bisa merasakan hal yang sama tapi di tempat berbeda, jika itu berkenaan dengan panggilan anda. 

Ada orang-orang yang panggilannya adalah memperhatikan anak-anak jalanan. Saat orang lain biasa saja melihat anak jalanan berkeliaran di pinggir jalan atau di lampu merah, mereka merasakan sebuah perasaan yang jauh lebih dalam dan sensitif, yaitu rasa sakit melihat penderitaan mereka terlunta-lunta di jalan bersamaan dengan rasa belas kasihan. Ada seorang nenek yang dahulu semasa hidupnya tinggal tidak jauh dari rumah saya, setiap malam ia keluar rumah berkeliling membawa makanan seplastik untuk dibagikan kepada setiap anjing liar yang berpapasan dengannya. Ia pernah berkata bahwa ia tidak bisa tidur sebelum melakukan itu. "Bagaimana saya bisa tidur kalau masih ada anjing-anjing liar di sekitar tempat tinggal saya masih kedinginan dan kelaparan? Hati saya merasa kasihan." Kata-katanya mungkin tidak persis seperti itu, tapi kira-kira seperti itulah bunyinya. Kata-katanya bagi saya sangat berkesan dan tidak akan pernah saya lupakan. 

Mungkin anda tidak merasakan seperti yang mereka rasakan, tapi cobalah peka dalam mengamati sesuatu, dan temukan apa yang membuat anda gelisah ketika melihat sesuatu yang belum baik sementara anda merasa bisa melakukannya dengan lebih baik. Bisa jadi perasaan itu muncul saat melihat ketidak adilan, saat melihat pengemis, anak yatim piatu, melihat kondisi politik yang terang-terang mengangkangi rasa keadilan, harga bahan pokok yang tinggi, makanan olahan yang tidak sehat, rumah yang dibangun dengan kualitas buruk dan sebagainya. Anda biasanya akan merasa gelisah apabila tidak melakukan apa-apa untuk menjawab rasa sedih itu. Anda bisa menemukan panggilan dengan memperhatikan bagaimana perasaan anda ketika melihat hal-hal yang masih butuh pembenahan di sekeliling anda. 

2. Dorongan untuk melakukan sesuatu, segera! 


Ciri lainnya adalah adanya gairah, keinginan, desire/passion atau dorongan untuk melakukan sesuatu terhadap rasa sedih tadi, sesegera mungkin. Kembali kepada perikop Kisah Para Rasul pasal 17, ayat 17 mencatat bentuk reaksi dari sebuah rasa duka yang dialami Paulus. Ayatnya berbunyi demikian: "Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ." 

Perhatikan bahwa Paulus tidak berhenti hanya pada rasa sedih dan marah saja, tetapi ia punya gairah atau semangat untuk memikirkan dan mencari solusi bersama saudara-saudara seiman yang berada di rumah ibadat di Atena. Bukan hanya di sinagoga tapi ia juga melakukan hal itu di pasar alias marketplace. Sebuah panggilan selain membuat hati anda sedih, biasanya akan diikuti dengan rasa untuk bisa terjun langsung mengerjakan sesuatu atasnya, Bisa jadi pada awalnya anda tidak menerima apa-apa atau malah merugi atau mengorbankan sesuatu, tetapi panggilan yang anda di dalam diri anda akan mendatangkan perasaan gelisah dan menuntut adanya aksi untuk segera dilakukan. 

3. Mengambil Tindakan 


Selanjutnya adalah kerinduan untuk turut ambil bagian dengan bertindak langsung, melakukan sebuah aksi atau taking action. Mungkin tidak harus mendadak melakukan sesuatu yang besar, tapi meski sedikit demi sedikit grafiknya akan meningkat naik. Paulus melanjutkan langkahnya dengan berdiri di atas Areopagus (tempat pertemuan penduduk Atena) dan langsung berkotbah mengingatkan mereka agar bertobat, kembali kepada Allah. Bagaimana hasilnya? Memang banyak yang tidak mengindahkannya, tapi Paulus berhasil membawa beberapa orang untuk bertobat dan menerima Yesus. 

Sebuah panggilan biasanya mempunyai ciri tidak tergantung dari seberapa besar tingkat keberhasilannya tapi lebih kepada hati yang terus gelisah apabila hanya diam dan tidak melakukan apa-apa untuk menjawab rasa sedih yang muncul ketika melihat sesuatu yang belum beres. 

Panggilan bisa jadi tidak mudah untuk dijalankan, terlebih di awal. Tetapi jika anda serius dalam menjalankannya, ada banyak berkat dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah yang akan menjadi pengalaman tersendiri yang luar biasa indahnya. Kesuksesan pun mungkin tidak serta merta datang, tapi anda akan merasakan sebentuk kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa dinilai dengan uang sebesar apapun. 

Panggilan saya dan istri saya berbeda. Sementara saya terhubung dengan para pelaku di dunia hiburan terutama musik, istri saya punya panggilan lebih kepada anjing-anjing jalanan yang terlantar. Di dunia hiburan yang terkenal jahat itu saya mencoba membagi prinsip-prinsip kebenaran Kristus terutama lewat semua yang saya lakukan, yang kerap terlihat aneh, berbanding terbalik dengan apa yang biasa dilakukan orang disana dan mereka percaya sebagai jalan menuju sukses. Tidak jarang mereka kemudian bertanya untuk tahu lebih jauh, dan saya dengan senang hati membagikannya kepada mereka. Di saat lain, saya mendukung penuh panggilan istri saya dengan sesekali mengantarkannya berkeliling membagikan sosis atau makanan lainnya dari rumah untuk anjing-anjing jalanan yang mengais peluang mencari makan di malam hari ketika jalanan sudah kosong. Mungkin pada suatu waktu nanti Tuhan akan mempercayakannya untuk membuka shelter atau rumah inap bagi hewan yang ter/dibuang? Saya menantikan waktu itu tiba. Dan mungkin pada waktunya Tuhan akan membuka jalan bagi saya untuk berbuat sesuatu yang lebih besar lagi untuk menyatakan terang di dunia gemerlap yang sesungguhnya kelam dan gelap itu? Yang pasti, sebelum sampai kesana, kami akan terus berbuat sesuatu, menjalani panggilan dengan sepenuh hati, menggunakan semua yang ada pada kami untuk melakukan sebaik mungkin. 

Sebuah panggilan biasanya tidak memerlukan pujian, penghormatan atau popularitas atasnya melainkan merupakan sebuah reaksi nyata atas sesuatu yang membuat kita tidak tenang ketika melihatnya, menjawab dan melakukan panggilan sesuai apa yang telah direncanakan Tuhan sejak awal dalam diri kita, jauh sebelum kita diciptakan. Satu hal yang pasti, berita Kerajaan Allah harus bisa menjangkau hingga ke seluruh penjuru bumi. Itu artinya kita tidak boleh berhenti hanya pada ruangan gereja yang dibatasi oleh tembok-tembok saja.Marketplace, dunia hiburan, kantor, lingkungan anda atau dimanapun anda ditempatkan juga memerlukan jamahan Tuhan. Tidaklah kebetulan anda berada di tempat anda ada saat ini. Temukan panggilan anda dan jalani dengan sungguh-sungguh. Disanalah anda akan melihat indahnya berjalan bersama Tuhan, mengalami sebuah hubungan yang sangat indah dengan Tuhan dan merasakan perasaan-perasaan bahagia yang sulit dilukiskan dengan kata-kata ketika panggilan itu dijalankan setahap demi setahap. 

Your calling is the way God plans to make an impact through you

No comments:

Post a Comment