Senyumannya berbeda. Dia tidak mempunyai wajah seperti aktris cantik dengan deretan gigi putih yang cemerlang, dia juga bukan orang penting. Namun senyumannya bukan sebuah senyuman “palsu” yang biasa kita buat di wajah kita ketika seseorang membidikkan kameranya ke arah kita. Senyumannya adalah sebuah senyuman dari seorang gadis yang sedang jatuh cinta. Apa yang membuat saya tertarik untuk melihat lebih dekat lagi, dan membuat saya menaikkan kacamata saya untuk memastikan bahwa saya sudah melihat dengan jelas, adalah caranya tersenyum di balik semua kondisi yang dia alami.
Namanya Gulnaz, dan dia hidup di daerah yang kurang menguntungkan di Timur Tengah. Saat “Voice of the Martyrs” mengangkat kisahnya beberapa bulan lalu, dia baru mulai melalui proses penyembuhan. Dan beberapa bulan sebelum itu dia sempat menolak berhubungan seks dengan seorang pria yang kemudian melemparkan zat acid ke tubuhnya. Bagian kanan dari wajahnya menjadi merah dan penuh goresan. Karena ketidakmampuannya untuk mengedipkan mata kanannya, dia akhirnya harus kehilangan penglihatannya di sebelah kanan. Sementara bagian kanan dari tubuhnya, dan beberapa di bagian kiri, juga penuh goresan luka, dan dia mungkin membutuhkan banyak operasi untuk memperbaiki kondisinya. Bahkan dengan operasi-operasi itupun, dia tidak akan mendapatkan penampilan seperti semula. Walaupun demikian, semakin dekat saya mengamati gambarnya, semakin saya menyadari bahwa dugaan saya benar, dia sedang tersenyum. Hanya Satu Orang yang dapat membuat seseorang tersenyum seperti itu.
Dalam kisah Gulnaz, dia mengatakan bahwa dia bersyukur atas kesempatan untuk berbagi dalam penderitaan Kristus. Bersyukur! Bisakah anda bayangkan? Bagaimana jika tahun ini kita luangkan waktu lebih banyak lagi untuk belajar mengenalNya dan mendekat padanya melalui doa, penyembahan, dan orang lain? Bagaimana jika kita memilih untuk percaya bahwa Dia memang punya maksud dan tujuan yang spesifik atas hidup kita? Bahwa kita bukanlah sebuah kesalahan? Bahwa Dia ikut campur dalam setiap situasi dan peristiwa hidup kita yang mengasihiNya?
Jika anda sekarang sedang tersenyum dibalik air mata, mengalami situasi-situasi yang berat (yang mungkin terasa bertambah berat tahun ini), tetaplah bertahan. Tetaplah bersamaNya di saat-saat heningmu, tetaplah bergereja. Doa saya untuk anda adalah, bagaimanapun sulitnya situasi yang anda hadapi, anda tetap akan melihat cinta Tuhan yang begitu besar pada anda. Dia yang pernah lahir sebagai manusia, berjalan dan berbicara dan mengalami semua yang pernah kita alami. Dia tertawa bersama teman-temanNya dan tinggal bersama orang tuanya. Dan Dia wafat dengan tidak semestinya agar kita bisa hidup. Dan Dia hidup – berdoa untuk kita setiap hari, mencintai kita tanpa syarat. Tidak ada pemberian yang lebih berarti dibanding cinta yang Dia tawarkan. Inilah yang jelas membuat kita tersenyum. Dia telah berjanji bahwa rencanaNya lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan. Kali ini, mari memilih untuk mempercayaiNya.
No comments:
Post a Comment