"Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38)
Apa yang akan diingat orang 10 tahun lagi, seandainya kita diberikan kesempatan hidup lebih lama? Ibu Teresa dari Calcutta diingat orang, karena cinta kasihnya kepada kaum miskin di India. Romo Mangunwijaya di lembah Sungai Code Yogyakarta menyatu dengan komunitas pemulung, tukang becak yang memerdekakan hidup manusia, serta merintis pendidikan sekolah alternatif Dinamika Edukasi di Mangunan, Kalasan Yogyakarta. Bagaimana dengan kita, sudahkah hidup kita bermakna bagi orang lain?
Hidup bermakna diukur bukan dari banyaknya aktivitas yang kita lakukan. Belum tentu semakin sibuk dan banyak kegiatan yang kita lakukan, kita telah memberikan arti! Jangan pula diukur dari panjangnya usia hidup. Belum tentu, semakin panjang usia, kita telah memberikan makna bagi orang lain. Hidup bermakna diukur dari kepedulian kita kepada sesama.
Walau hidup-Nya yang singkat di dunia ini, Yesus telah memberikan arti bagi kepentingan banyak orang, tentu saja lewat kata-kata dan tindakan-Nya. Ia datang kepada perempuan Samaria. Ia memberikan penyembuhan kepada orang kusta yang dikucilkan. Ia memberikan pengampunan dan harapan haru kepada perempuan yang berzina.
Kini Yesus menyuruh kita, para murid-Nya, untuk ikut serta di jalan yang dirintis-Nya. Seperti visi-Nya: Kehendak-Ku adalah melakukan kehendak Bapa yang telah mengutus Aku.
Tahun Baru merupakan kesempatan bagi kita untuk menegaskan kembali orientasi hidup kita, mau menjadi apa kita, dan bagaimana mencapainya dengan berpegang pada firman Tuhan. (AW-CNR)
Hidup bermakna tidak hanya ditunjukkan dengan tindakan besar yang kita lakukan, tetapi tindakan kecil sehari-hari yang kita lakukan untuk orang lain.
(diambil dari : Renungan Harian MUSA)
Apa yang akan diingat orang 10 tahun lagi, seandainya kita diberikan kesempatan hidup lebih lama? Ibu Teresa dari Calcutta diingat orang, karena cinta kasihnya kepada kaum miskin di India. Romo Mangunwijaya di lembah Sungai Code Yogyakarta menyatu dengan komunitas pemulung, tukang becak yang memerdekakan hidup manusia, serta merintis pendidikan sekolah alternatif Dinamika Edukasi di Mangunan, Kalasan Yogyakarta. Bagaimana dengan kita, sudahkah hidup kita bermakna bagi orang lain?
Hidup bermakna diukur bukan dari banyaknya aktivitas yang kita lakukan. Belum tentu semakin sibuk dan banyak kegiatan yang kita lakukan, kita telah memberikan arti! Jangan pula diukur dari panjangnya usia hidup. Belum tentu, semakin panjang usia, kita telah memberikan makna bagi orang lain. Hidup bermakna diukur dari kepedulian kita kepada sesama.
Walau hidup-Nya yang singkat di dunia ini, Yesus telah memberikan arti bagi kepentingan banyak orang, tentu saja lewat kata-kata dan tindakan-Nya. Ia datang kepada perempuan Samaria. Ia memberikan penyembuhan kepada orang kusta yang dikucilkan. Ia memberikan pengampunan dan harapan haru kepada perempuan yang berzina.
Kini Yesus menyuruh kita, para murid-Nya, untuk ikut serta di jalan yang dirintis-Nya. Seperti visi-Nya: Kehendak-Ku adalah melakukan kehendak Bapa yang telah mengutus Aku.
Tahun Baru merupakan kesempatan bagi kita untuk menegaskan kembali orientasi hidup kita, mau menjadi apa kita, dan bagaimana mencapainya dengan berpegang pada firman Tuhan. (AW-CNR)
Hidup bermakna tidak hanya ditunjukkan dengan tindakan besar yang kita lakukan, tetapi tindakan kecil sehari-hari yang kita lakukan untuk orang lain.
(diambil dari : Renungan Harian MUSA)
No comments:
Post a Comment