Mengucap Syukur Setiap Pagi

Bulan November setiap tahun di Amerika dikenal sebagai bulan Pengucapan Syukur ("Thanksgiving Month") karena "Thanksgiving Day" jatuh pada hari Kamis terakhir setiap bulan November. Gereja-gereja mengadakan acara khusus pada Bulan "Thanksgiving" tersebut, tidak ketinggalan Gereja kita yang sudah mentradisikan mengadakan retreat setiap tahun. Demikian pula dengan persekutuan-persekutuan dalam Gereja, masing-masing mengadakan acara khusus dengan makanan khusus. Keluarga-keluarga juga tidak mau ketinggalan mengadakan acara "Thanksgiving", menghidangkan kalkun panggang sambil mengundang sanak-keluarga serta teman.

Mengadakan acara-acara "Thanksgiving" selama bulan November adalah baik dan perlu dilestarikan. Namun bagaimana setelah bulan November berlalu? Masihkah kita terus mengucap syukur? Dapatkah setiap pagi kita mengucap syukur atau kita hanya mengucap syukur pada bulan November? Umumnya kita mengucap syukur pada "Thanksgiving Day" karena pemeliharaan dan kecukupan yang telah diberikan Allah selama setahun tersebut. Namun apabila kita mau memperhatikan pula berkat- berkat rohani yang kita terima dari Tuhan maka saya percaya kita akan mengucap syukur setiap pagi.

Adapun berkat-berkat rohani tersebut paling sedikit ada tiga hal yang patut kita syukuri. Yang pertama bersyukurlah karena kita diangkat menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Pernahkah Anda merindukan untuk memperoleh kedudukan yang tinggi dalam hidup ini? Tidak semua kita menjadi orang yang berkedudukan tinggi dalam hidup ini, namun kita semua dapat menjadi anak-anak Allah. Menjadi anak- anak Allah bukan saja berarti bahwa kita mendapat hidup baru dan kekal serta layak masuk ke surga kelak, tetapi juga selama di dunia kita menjadi anggota keluarga Allah, dimana Allah menjadi Bapa kita sehingga kita dapat dengan leluasa bersekutu atau bergaul dengan Allah. Begitu tinggi dan suci kedudukan ini yang kita peroleh hanya dengan beriman pada Tuhan Yesus Kristus dan yang tidak dapat dibandingkan dengan kedudukan apapun juga di dunia ini. Untuknya kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita menggunakan kesempatan untuk bergaul dengan Allah melalui doa setiap pagi?

Yang kedua, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipilih menjadi sahabat-sahabat Kristus. Pernahkah Anda merindukan untuk bergaul dengan orang-orang besar dan termasyur, menjadi sahabat para selibriti dunia ini? Tidak semua kita dapat menjadi kawan para selibriti tersebut, namun kita semua dapat menjadi sahabat-sahabat Kristus (Yohanes 15:15-16a). Tuhan telah menyampaikan apa yang didengar-Nya dari Allah Bapa dalam Alkitab. Rahasia-rahasia dan jawaban-jawaban terhadap masalah kehidupan terdapat dalam Firman- Nya. Untuk itu kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita menggunakan kesempatan untuk bergaul dengan Allah setiap pagi dengan mempelajari dan menaati Firman Allah?

Yang ketiga, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipanggil menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah. Pernahkah Anda merindukan untuk melakukan suatu pekerjaan yang agung dan mulia dalam hidup ini? Ketika remaja saya sangat senang membaca riwayat hidup dan mengagumi banyak tokoh sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Mereka telah mengerjakan tidak sedikit karya-karya yang agung dan mulia. Tidak semua kita dapat menjadi seorang "tokoh". Namun kita semua dapat menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah (1Petrus 4:10). Menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah bukan berarti setiap kita menjadi pendeta, melainkan setiap kita melayani sesuai dengan karunia masing-masing. Bila kita melakukannya dengan setia, maka hal itu akan memberi makna yang agung dan mulia bagi hidup kita, sekalipun kita tidak terkenal dan termasyur. Untuk itu kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita memanfaatkan karunia tersebut untuk melayani sesama setiap hari? Semoga Tuhan menolong kita bukan hanya setahun sekali mengucap syukur, melainkan setiap pagi. Amin.

(ditulis oleh : Pdt. Bob Jokiman)

No comments:

Post a Comment