Satu Hal Terpenting

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang

St. Peter

“Sewaktu Anda berbicara tadi, saya sangat sibuk sehingga tidak sempat memperhatikan dengan seksama apa yang Anda sampaikan. Saya harus balas banyak sms dan nelpon beberapa orang. Begini saja pak, bisakah Anda memberikan intisari seminar tadi dalam sebuah kalimat yang mudah saya ingat sehingga selamanya akan selalu saya ingat? Ya, satu hal saja yang paling penting dari semua yang Anda bicarakan tadi,” begitu kata seorang peserta seminar seusai saya memberikan sebuah seminar.

Terus terang, saya sangat sedih mendengar pertanyaan tersebut. Sambil menghela napas panjang, saya kemudian menjawab, “Satu hal yang terpenting yang harus Anda ingat bahwa ada lebih dari satu hal yang harus terus kita pelajari jika kita sungguh-sungguh ingin sukses dalam hidup ini.” Jawaban ini membuat sang penanya tadi terdiam dan secara pribadi saya pun diingatkan kembali untuk terus belajar dan terus bertumbuh (keep learning dan keep growing).

Banyak orang yang mengira ada jalan pintas menuju kesuksesan. Menurut saya jika jalan pintas itu benar ada, saya yakin kesuksesan yang diraih seseorang bukanlah sukses sejati. Ibarat rumah, pondasinya tidak akan bertahan kuat ketika menghadapi berbagai bencana alam, seperti gempa bumi atau banjir. Saya sering mengatakan sukses adalah sebuah perjalanan bukan sebuah tujuan akhir. Ya, perjalanan untuk menjadi insan yang lebih baik, perjalanan untuk menjadi berkat bagi lebih banyak orang, perjalanan untuk semakin matang dalam hidup ini, dsb.

Saya kenal dengan banyak sekali pakar atau ahli dalam satu bidang yang masih terus belajar. Mentor terbaik saya dalam bidang kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell yang baru saja terpilih sebagai guru kepemimpinan paling berpengaruh di dunia (the world’s most influential leadership guru) berdasarkan survai internasional lembaga Leadership Gurus International (LeadershipGurus.net) masih terus belajar. “Saya masih terus belajar dan bertumbuh. Setiap bulan saya masih membaca setidaknya 2 buku kepemimpinan,” katanya. Padahal John sendiri telah menulis lebih dari 50 buku kepemimpinan yang sebagian besar masuk kategori internasional best seller.

Motivator No.1 Indonesia, Andrie Wongso pernah memberikan nasihat berharga kepada saya, “Usahakan dirimu untuk terus membaca dan belajar. Terkadang ketika kita membaca sebuah buku, kita berpikir 70 atau 80 persen isi buku tersebut kita sudah tahu namun usahakanlah untuk terus membaca dan mencari hal-hal yang belum kita ketahui. Dengan begitu kita akan senantiasa bertumbuh.” Ini sebuah nasihat yang sangat berharga. Berkat nasihat itulah, saya terus belajar dan membaca. Saya masih membiasakan diri membaca beberapa buku pengembangan diri setiap bulannya dan mengikuti berbagai pelatihan. Waktu di perjalanan sering juga saya pakai untuk belajar dengan mendengarkan CD atau kaset pelajaran sehingga selalu ada bahan positif yang masuk ke hidup saya. Saya sering menyebut mobil saya sebagai mobile campus.

Beverly Sills berkata, “There are no shortcuts to any place worth going”. Tidak ada jalan pintas menuju tempat yang berharga. Dengan kata lain, tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan sejati! Dan ingatlah pertumbuhan pribadi bukanlah sebuah hal yang otomatis. Kita belum tentu bertumbuh meski usia kita terus bertambah. Kedewasaan hidup lebih berkaitan dengan tanggung jawab daripada pertambahan usia. Kita tidak bisa menjadi orang baik dengan hanya membaca Kitab Suci satu kali (apalagi hanya satu ayat) atau mendengarkan khotbah satu kali.

Pertanyaan penting sekarang, sudahkah kita menginvestasikan waktu (dan juga dana) kita secara maksimal untuk terus belajar dan bertumbuh?

No comments:

Post a Comment