"Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang. "(Amsal 12:3)
Ketika terjadi kebakaran besar di suatu tempat, puluhan rumah habis terbakar. Tetapi, ada sebatang pohon besar yang daunnya ikut terbakar habis, namun batangnya, walau terbakar dan menjadi hitam, tidak sampai rubuh, bahkan beberapa bulan kemudian daun pohon tersebut mulai bersemi. Rupanya akar pohon tersebut sangat kuat. Kalau sebatang pohon saja dipelihara oleh Tuhan untuk mampu tahan goncangan, seharusnya umat Tuhan jauh lebih kuat lagi.
Tahun 2008 mengukir banyak badai kehidupan di antara kita, misalnya badai rumah tangga, ekonomi, kesehatan dan sebagainya. Tapi tangan Tuhan sudah menopang dengan kuat-Nya, hingga tahun 2008 bisa kita lalui. Seharusnya pengalaman iman tahun 2008, bisa menjadi kekuatan memasuki tahun 2009.
Goncangan badai tahun 2009 belum diketahui, maka marilah kita berdoa agar diberi kekuatan bertahan di tengah goncangan. Sepasang suami-isteri yang sudah lanjut pernah menyaksikan pengalaman hidupnya, yaitu terjadinya krisis komunikasi di tahun 2006. Entah apa sebabnya, tahun itu penuh dengan percekcokan, teriakan-teriakan, ketidakpuasan, sampai berpikir untuk berpisah. Ketika ditanya oleh anaknya tentang kerajaan sorga, barulah percekcokan mulai bisa dikendalikan. Sang anak berkata: “Apakah sudah dipikir dengan baik, masak mau masuk sorga kok malah berpisah. Apa kira-kira Tuhan Yesus mau menerima?” Mulailah pasangan ini belajar mengoreksi diri, memaafkan dan kehidupan tahun-tahun berikutnya menjadi lebih baik. Mereka pernah mengalami goncangan yang hebat, tapi Tuhan menegakkan kembali.
Jadi belajarlah selalu mengoreksi diri dan bersandarlah pada Tuhan, maka kita akan menjadi orang-orang yang tahan goncangan. (LSM) Goncangan badai adalah variasi kehidupan, jadi jangan sampai goncangan badai menghancurkan, tapi jadikanlah pengalaman hidup yang meguatkan untuk menyongsong masa depan.
(diambil dari : Renungan Harian MUSA)
No comments:
Post a Comment