Sangatlah menarik
jika kita melihat bagaimana perkembangan teknologi komunikasi di dunia hingga
hari ini. Komunikasi jarak jauh dimulai dengan hadirnya telegram optik oleh
Abbe Claude Chappe (1791) yang mendirikan 120 buah menara berjajar dengan jarak
tertentu yang mampu mengirim pesan dari Paris dan Laut Tengah dalam waktu
kurang dari satu jam yang berarti lebih cepat dari kecepatan kuda yang
sebelumnya dipakai untuk mengirim pesan. Dari sana berbagai usaha yang lebih
efisien terus dikembangkan hingga pada tahun 1938 Samuel FB Morse merancang
sebuah kode yang disebut dengan Kode Morse, yaitu serangkaian ketukan kunci
yang membuat kontak listrik. Dalam waktu singkat kota-kota besar di Amerika dan
Eropa pun mulai terhubung lewat telegram. Tahun 1850an Inggris dan Swedia
dihubungkan dengan Eropa daratan lewat sarana kabel bawah laut, yang kemudian
berlanjut dengan dibangunnya hubungan dari Eropa menuju Amerika Serikat.
Alexander Graham Bell pada tahun 1876 menciptakan telepon yang semakin
mempermudah orang dalam melakukan komunikasi antar pribadi dengan orang yang
berada jauh di tempat lain. Komunikasi semakin dipermudah dengan adanya mobile phone atau telepon genggam yang sangat
memudahkan untuk berhubungan ketika kita sedang berada di luar rumah. Aplikasi
SMS membuat kita bisa mengirim pesan via teks yang jauh lebih murah. Adanya
internet membuat kita semakin dipermudah karena bisa chatting atau bahkan
berkomunikasi sambil melihat lawan bicara yang berada di belahan bumi lainnya
dengan mempergunakanvideocam. Kita tidak perlu bingung lagi untuk menghubungi
teman atau keluarga yang berada di belahan dunia lain, karena selain kita bisa
dengan mudah menghubungi mereka, biaya yang harus dikeluarkan juga sangat minim
bahkan bisa gratis.
Dalam hal hubungan kita dengan Tuhan pun sama seperti itu,
ada perkembangannya. Dalam Perjanjian Lama kita melihat bahwa manusia butuh
perantaraan nabi-nabi yang dipilih Tuhan untuk bisa berhubungan denganNya.
Manusia tidak bisa secara langsung melakukan itu akibat dosa yang memutus
hubungan antara kita dengan tahta Tuhan yang kudus. Tapi bersyukurlah kepada
Yesus, karena berkat Dia hari ini kita bisa datang berbicara kepada Tuhan
dengan mudah, kapan saja dan dimana saja. Kita bisa masuk menghampiri tahtaNya
dan berhubungan denganNya setiap waktu karena Tuhan Yesus sudah memulihkan
hubungan kita yang terputus dari Tuhan akibat dosa. Kita tidak lagi perlu harus
melalui perantaraan nabi dalam membangun hubungan dengan Tuhan. Kita tidak
perlu mengantri, memasuki gedung-gedung tertentu, atau mempersiapkan segala
sesuatu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk bisa berkomunikasi dengan Tuhan.
Kita tidak perlu dijadwal terlebih dahulu untuk melakukan itu seperti halnya
jika kita ingin bertemu dengan seorang pejabat atau orang penting lainnya. Kita
bisa secara langsung menumpahkan isi hati kita, memuji dan menyembahNya,
mendengar suaraNya, merasakan hadiratNya yang begitu damai atau memohon
pertolongan dan menyampaikan keluhan-keluhan kita kapanpun dan dimanapun kita
berada. Kita tidak memerlukan perantaraan orang lain untuk menyampaikan suara
hati kita. Dan yang lebih luar biasa lagi, Tuhan tidak pernah terlalu sibuk
untuk kita. Kapan saja kita membuka hubungan dengan Tuhan, Dia akan selalu
berkenan untuk dihampiri, mendengar bahkan menjawab kita. Tidakkah itu luar
biasa?
Tanpa Kristus kita tidak akan pernah bisa mengalami semua
kemudahan ini. Paulus mengerti benar mengenai hal tersebut seperti yang bisa
kita lihat lewat apa yang ia katakan: "karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh
beroleh jalan masuk kepada Bapa." (Efesus
2:18). Karena Dialah kita semua, baik orang-orang Israel secara rohani maupun
yang berada diluar, oleh Roh Allah yang satu, dapat mendekati Bapa. Hubungan
kita yang telah terputus akibat dosa telah kembali tersambung lewat darah
Kristus.
Alkitab mencatat jelas tentang terjadinya pemulihan hubungan
ini. Tepat ketika Yesus menyerahkan nyawaNya di kayu salib, sesuatu terjadi di
Bait suci. "Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah." (Markus 13:38). Itulah pertanda bahwa
tidak lagi ada sekat yang membentang antara kita dengan Tuhan. Paulus juga
menyinggung hal ini. "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu
"jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus." (Efesus
2:13). Artinya, semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk selamat dan
berhubungan secara langsung kepada Bapa melalui Roh Kudus oleh karena Kristus,
dengan perantaraan Kristus. Lebih lanjut Paulus mengatakan "Di
dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh
kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya." (3:12).
Setiap saat, kapan dan dimana saja, kita bisa berhubungan dengan Tuhan. Ini
adalah anugerah yang terlalu besar yang akan sangat bodoh sekali apabila kita
abaikan.
Melalui Kristus, semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang
sama untuk merasakan hadirat Tuhan secara langsung. Tuhan selalu menyambut
siapapun dengan tangan terbuka tanpa memandang siapa kita, kesalahan-kesalahan
yang pernah kita lakukan dahulu atau latar belakang apapun. Dia siap menyucikan
kita kembali agar bisa dengan penuh keberanian memasuki tahta kudusNya. Apa
yang perlu kita perbuat untuk bisa melakukan itu adalah mengakui dosa-dosa kita
dengan melakukan pertobatan secara total dan menyeluruh, karena sesungguhnya
yang memisahkan kita dari Tuhan tidak lain adalah dosa-dosa kita. "tetapi
yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan
yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Menjaga kekudusan
menjadi sangat penting dalam hal ini. Sebuah syarat lain tentu saja dengan
percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi
kita, karena biar bagaimanapun semua itu bisa terwujud karena Yesus. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes
14:6). Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita pun akan dapat "dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16).
"TUHAN dekat pada
setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya
dalam kesetiaan." (Mazmur 145:8). Dan kedekatan itu sudah menjadi begitu
nyata melalui hubungan tanpa hambatan, tanpa batas yang telah dimungkinkan
lewat darah Kristus."Ia datang dan
memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai
sejahtera kepada mereka yang "dekat",karena oleh Dia kita kedua pihak
dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa." (Efesus
2:17). Kalau begitu semuanya tinggal tergantung kita. Apakah kita mau
memanfaatkan, mempergunakan anugerah sebesar ini dengan penuh rasa syukur atau
menyia-nyiakannya. Apakah kita mau masuk atau masih memilih untuk berada di
luar. Yang pasti, pintu sudah dibuka, dan pintu itu terbuka untuk semua orang
tanpa terkecuali. Melalui Yesus, kita bisa menghampiri tahta kudusNya kapanpun
dan dimanapun. Selama kita mau, tidak ada tempat atau waktu dimana kita tidak
bisa menemuiNya.
Tidak ada pembatas lagi untuk
berhubungan dengan Tuhan. Kapanpun dan dimanapun kita bisa berkomunikasi
denganNya dan merasakan hadiratNya yang kudus

No comments:
Post a Comment